Selasa, 14 Desember 2010

ni Dia 16 Perumahan Ramah Lingkungan Selasa, 14 Desember 2010 | 18:11 WIB dokumentasi Green Property Awards Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa (kanan) menyerahkan Green Property Awards 2010 kepada salah satu pemenang di Hotel Manhattan, Selasa (14/12/2010). TERKAIT: * Intiland Bangun Graha Natura yang Inovatif dan Green Property * Lingkungan atau Kemiskinan? * "Dana Hijau" Tak Jelas * Menhut Kaji Ulang Keberadaan Greenpeace * GramediaShop: Rumah Mungil JAKARTA, KOMPAS.com- Dari 21 perumahan yang masuk nominasi, tim juri Green Property Awards (GPA) menetapkan 16 perumahan di kawasan Jabodetabek dan Bandung sebagai kawasan perumahan yang ramah lingkungan dan serius mengembangkan konsep hijau. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa di Hotel Manhattan, Selasa (14/12/2010). Ke-16 perumahan itu terbagi menjadi pemenang kategori perak dan perunggu. Empat pemenang kategori perak, yaitu Newton Summarecon di Serpong Tangerang, Greenland di Sawangan Depok, Kebayoran Garden di Bintaro Jaya, dan Maple Residence di Summarecon Bekasi. Sementara itu, 12 perumahan peraih kategori perunggu, yaitu Koridor Bandoeng Tempo Doeloe di Kota Baru Parahyangan Bandung, GreenCove di BSD City, Vassa Lake di Lippo Cikarang Bekasi, Sutera Onyx di Alam Sutera Serpong, Banjar Taman Ayun di Tamansari Puri Bali Sawangan Depok, Pine Forest di Sentul City Bogor, North Espanola di Telaga Golf Sawangan Depok, Malibu di Kota Deltamas Cikarang Bekasi, Eugenia di Puri Botanical Residence Joglo Raya, Asia Tropis di Kota Harapan Indah Bekasi, Green Traquility di Pondok Cabe Tangerang, dan Citrus Garden di Grand Wisata Tambun Bekasi. Ketua tim juri Nirwono Joga mengatakan, perumahan dinilai berdasarkan delapan kriteria, yaitui lokasi sesuai UU, penyediaan sistem pengolahan sampah, penerapan pengelolaan air, penyediaan infrastruktur yang memadai, penyediaan akses yang mudah untuk non-pemilik kendaraan pribadi, alokasi ruang terbuka hijau (RTH) lebih dari 20 persen, desain rumah yang inovatif dan memberi solusi bagi lingkungan, serta memiliki upaya mendorong warga untuk berbudaya hijau. Jika memenuhi minimal lima kriteria akan mendapat penghargaan kategori perak, sedangkan peraih kategori perunggu hanya memenuhi empat kriteria. Sayangnya, tak ada satupun yang memenangkan kategori emas dan platinum. "Dibanding 2009 nilai yang diraih berbagai perumahan tahun ini meningkat. Jumlah yang mendapat grade perak juga naik dari satu menjadi empat," ungkapnya di sela acara. Pria yang sehari-hari aktif sebagai pengajar Arsitektur Landscape di Universitas Trisakti ini mengatakan, penilaian ini bukan untuk mencapai juara namun sebagai rapor para pengembang menurut publik. Pasalnya, meski banyak yang menggunakan label 'green' dalam produk rumah mereka, Nirwono menegaskan tak sepenuhnya klaim itu benar-benar diterapkan. "Jadi jangan mau dibohongi," tegasnya. Pemberian penghargaan ini ingin mendorong para pengembang memiliki komitmen yang serius untuk mewujudkan green properti. Memang, lanjutnya, ada beberapa poin yang menurun dalam penilaian tahun ini. Hal ini justru disebabkan dukungan pemerintah terhadap para pengembang dengan konsep hijau. Menurut Nirwono, pemerintah seharusnya mendukung para pengembang yang berkomitmen dengan konsep hijau melalui pemberian insentif, bukan reward and punishment. Dengan insentif, para pengembang akan berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik sehingga dilirik oleh calon pembeli. Sebab, target para pengembang hanyalah keuntungan. "Pengembang masih berupaya sendiri. Belum ada dukungan pemerintah untuk wujudkan green property sehingga lebih lambat. Misalnya di Depok, pengembang disuruh buat sistem pengelolaan sampah terpadu (sipesat). Ini kan pakai solar, seharusnya bisa diberi diskon atau insentif," ungkapnya.ni Dia 16 Perumahan Ramah Lingkungan Selasa, 14 Desember 2010 | 18:11 WIB dokumentasi Green Property Awards Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa (kanan) menyerahkan Green Property Awards 2010 kepada salah satu pemenang di Hotel Manhattan, Selasa (14/12/2010). TERKAIT: * Intiland Bangun Graha Natura yang Inovatif dan Green Property * Lingkungan atau Kemiskinan? * "Dana Hijau" Tak Jelas * Menhut Kaji Ulang Keberadaan Greenpeace * GramediaShop: Rumah Mungil JAKARTA, KOMPAS.com- Dari 21 perumahan yang masuk nominasi, tim juri Green Property Awards (GPA) menetapkan 16 perumahan di kawasan Jabodetabek dan Bandung sebagai kawasan perumahan yang ramah lingkungan dan serius mengembangkan konsep hijau. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa di Hotel Manhattan, Selasa (14/12/2010). Ke-16 perumahan itu terbagi menjadi pemenang kategori perak dan perunggu. Empat pemenang kategori perak, yaitu Newton Summarecon di Serpong Tangerang, Greenland di Sawangan Depok, Kebayoran Garden di Bintaro Jaya, dan Maple Residence di Summarecon Bekasi. Sementara itu, 12 perumahan peraih kategori perunggu, yaitu Koridor Bandoeng Tempo Doeloe di Kota Baru Parahyangan Bandung, GreenCove di BSD City, Vassa Lake di Lippo Cikarang Bekasi, Sutera Onyx di Alam Sutera Serpong, Banjar Taman Ayun di Tamansari Puri Bali Sawangan Depok, Pine Forest di Sentul City Bogor, North Espanola di Telaga Golf Sawangan Depok, Malibu di Kota Deltamas Cikarang Bekasi, Eugenia di Puri Botanical Residence Joglo Raya, Asia Tropis di Kota Harapan Indah Bekasi, Green Traquility di Pondok Cabe Tangerang, dan Citrus Garden di Grand Wisata Tambun Bekasi. Ketua tim juri Nirwono Joga mengatakan, perumahan dinilai berdasarkan delapan kriteria, yaitui lokasi sesuai UU, penyediaan sistem pengolahan sampah, penerapan pengelolaan air, penyediaan infrastruktur yang memadai, penyediaan akses yang mudah untuk non-pemilik kendaraan pribadi, alokasi ruang terbuka hijau (RTH) lebih dari 20 persen, desain rumah yang inovatif dan memberi solusi bagi lingkungan, serta memiliki upaya mendorong warga untuk berbudaya hijau. Jika memenuhi minimal lima kriteria akan mendapat penghargaan kategori perak, sedangkan peraih kategori perunggu hanya memenuhi empat kriteria. Sayangnya, tak ada satupun yang memenangkan kategori emas dan platinum. "Dibanding 2009 nilai yang diraih berbagai perumahan tahun ini meningkat. Jumlah yang mendapat grade perak juga naik dari satu menjadi empat," ungkapnya di sela acara. Pria yang sehari-hari aktif sebagai pengajar Arsitektur Landscape di Universitas Trisakti ini mengatakan, penilaian ini bukan untuk mencapai juara namun sebagai rapor para pengembang menurut publik. Pasalnya, meski banyak yang menggunakan label 'green' dalam produk rumah mereka, Nirwono menegaskan tak sepenuhnya klaim itu benar-benar diterapkan. "Jadi jangan mau dibohongi," tegasnya. Pemberian penghargaan ini ingin mendorong para pengembang memiliki komitmen yang serius untuk mewujudkan green properti. Memang, lanjutnya, ada beberapa poin yang menurun dalam penilaian tahun ini. Hal ini justru disebabkan dukungan pemerintah terhadap para pengembang dengan konsep hijau. Menurut Nirwono, pemerintah seharusnya mendukung para pengembang yang berkomitmen dengan konsep hijau melalui pemberian insentif, bukan reward and punishment. Dengan insentif, para pengembang akan berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik sehingga dilirik oleh calon pembeli. Sebab, target para pengembang hanyalah keuntungan. "Pengembang masih berupaya sendiri. Belum ada dukungan pemerintah untuk wujudkan green property sehingga lebih lambat. Misalnya di Depok, pengembang disuruh buat sistem pengelolaan sampah terpadu (sipesat). Ini kan pakai solar, seharusnya bisa diberi diskon atau insentif," ungkapnya.

ni Dia 16 Perumahan Ramah Lingkungan

Selasa, 14 Desember 2010 | 18:11 WIB
dokumentasi Green Property Awards
Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa (kanan) menyerahkan Green Property Awards 2010 kepada salah satu pemenang di Hotel Manhattan, Selasa (14/12/2010).
JAKARTA, KOMPAS.com- Dari 21 perumahan yang masuk nominasi, tim juri Green Property Awards (GPA) menetapkan 16 perumahan di kawasan Jabodetabek dan Bandung sebagai kawasan perumahan yang ramah lingkungan dan serius mengembangkan konsep hijau.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa di Hotel Manhattan, Selasa (14/12/2010).
Ke-16 perumahan itu terbagi menjadi pemenang kategori perak dan perunggu. Empat pemenang kategori perak, yaitu Newton Summarecon di Serpong Tangerang, Greenland di Sawangan Depok, Kebayoran Garden di Bintaro Jaya, dan Maple Residence di Summarecon Bekasi.
Sementara itu, 12 perumahan peraih kategori perunggu, yaitu Koridor Bandoeng Tempo Doeloe di Kota Baru Parahyangan Bandung, GreenCove di BSD City, Vassa Lake di Lippo Cikarang Bekasi, Sutera Onyx di Alam Sutera Serpong, Banjar Taman Ayun di Tamansari Puri Bali Sawangan Depok, Pine Forest di Sentul City Bogor, North Espanola di Telaga Golf Sawangan Depok, Malibu di Kota Deltamas Cikarang Bekasi, Eugenia di Puri Botanical Residence Joglo Raya, Asia Tropis di Kota Harapan Indah Bekasi, Green Traquility di Pondok Cabe Tangerang, dan Citrus Garden di Grand Wisata Tambun Bekasi.
Ketua tim juri Nirwono Joga mengatakan, perumahan dinilai berdasarkan delapan kriteria, yaitui lokasi sesuai UU, penyediaan sistem pengolahan sampah, penerapan pengelolaan air, penyediaan infrastruktur yang memadai, penyediaan akses yang mudah untuk non-pemilik kendaraan pribadi, alokasi ruang terbuka hijau (RTH) lebih dari 20 persen, desain rumah yang inovatif dan memberi solusi bagi lingkungan, serta memiliki upaya mendorong warga untuk berbudaya hijau.
Jika memenuhi minimal lima kriteria akan mendapat penghargaan kategori perak, sedangkan peraih kategori perunggu hanya memenuhi empat kriteria. Sayangnya, tak ada satupun yang memenangkan kategori emas dan platinum.
"Dibanding 2009 nilai yang diraih berbagai perumahan tahun ini meningkat. Jumlah yang mendapat grade perak juga naik dari satu menjadi empat," ungkapnya di sela acara.
Pria yang sehari-hari aktif sebagai pengajar Arsitektur Landscape di Universitas Trisakti ini mengatakan, penilaian ini bukan untuk mencapai juara namun sebagai rapor para pengembang menurut publik. Pasalnya, meski banyak yang menggunakan label 'green' dalam produk rumah mereka, Nirwono menegaskan tak sepenuhnya klaim itu benar-benar diterapkan. "Jadi jangan mau dibohongi," tegasnya.
Pemberian penghargaan ini ingin mendorong para pengembang memiliki komitmen yang serius untuk mewujudkan green properti. Memang, lanjutnya, ada beberapa poin yang menurun dalam penilaian tahun ini. Hal ini justru disebabkan dukungan pemerintah terhadap para pengembang dengan konsep hijau.
Menurut Nirwono, pemerintah seharusnya mendukung para pengembang yang berkomitmen dengan konsep hijau melalui pemberian insentif, bukan reward and punishment. Dengan insentif, para pengembang akan berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik sehingga dilirik oleh calon pembeli. Sebab, target para pengembang hanyalah keuntungan.
"Pengembang masih berupaya sendiri. Belum ada dukungan pemerintah untuk wujudkan green property sehingga lebih lambat. Misalnya di Depok, pengembang disuruh buat sistem pengelolaan sampah terpadu (sipesat). Ini kan pakai solar, seharusnya bisa diberi diskon atau insentif," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar